Jumat, 26 November 2021

Berbuat Baik (kebaikan) Dengan Tulus dan Ikhlas


kajian ilmu hari ini (mudzakarah)

Berbuat Kebaikan Niat Hanya Karena Allah Ta’ala
Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Seseorang yang melakukan ibadah dengan niat hanya karena Allah disebut dengan perilaku ikhlas.
Orang yang ikhlas akan melakukan segala hal yang baik karena Allah dan hanya mengharap ridha dari Allah.
Seseorang yang ikhlas tidak pernah riya dalam melakukan kebaikan dan tidak pernah ujub atau sombong.
Teruslah berbuat baik, dan berusaha menjadi baik. Walaupun terkadang kebaikan kita tidak dihargai orang lain atau kita dicela karena berbuat baik, atau bahkan terkadang kebaikan kita dibalas dengan kejahatan, Teruslah berbuat baik, dan berusaha menjadi baik disisi Allah Ta'aala. Karena jika kita ikhlas karena Allah dalam berbuat baik, maka pada hakikatnya kita berbuat baik untuk diri kita sendiri, bukan untuk orang lain, dan kebaikan yang kita lakukan akan kembali kepada kita sendiri, bukan kepada orang lain.
Sebagaimana firman Allah:
إِنۡ أَحۡسَنتُمۡ أَحۡسَنتُمۡ لِأَنفُسِكُمۡۖ وَإِنۡ أَسَأۡتُمۡ فَلَهَاۚ.
In ahsantum ahsantum li anfusikum wa in asa'tum falaha
(terjemah)
"Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri...." [Surat Al-Isra', Ayat 7]
a. TAQWA
1. Bertaqwalah pada Allah agar mendapat ilmu
“Wattaqullaah wa yu’allimukumullaah, wallaahu bikulli syai-in ‘aliim.”
“Bertaqwalah pada Allah maka Allah akan mengajarimu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.” Ayat ini merupakan ujung dari ayat terpanjang di dalam al-Qur’an, yaitu Surat Al-Baqarah ayat 282. Salah satu kunci mendapatkan ilmu adalah: TAQWA.
2. Allah cinta orang yang taqwa
“Innallaaha yuhibbul muttaqiin.”
“Sesungguhnya Allah menyukai/mencintai orang-orang yang bertaqwa”. Ayat ini terdapat dalam Surat At-Taubah ayat 4. Salah satu sifat orang taqwa dalam ayat tersebut adalah memenuhi/menepati janji.
“Wattaqullaaha wa’lamuu annalllaaha yuhibbul muttaqiin”
“Bertaqwalah pada Allah, dan ketahuilah sesungguhnya Allah menyukai/mencintai orang-orang yang bertaqwa”. Ayat ini terdapat dalam Surat Al-Baqarah ayat 194. Salah satu sifat orang taqwa yang disebutkan adalah membalas dengan seimbang dan tidak melampaui batas dalam berperang.
3. Bertaqwalah dengan sebenar-benar taqwa
“Yaa ayyuhal-ladziina aamanuut-taqullaaha haqqo tuqootihi”
“Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah pda Allah dengan sebenar-benar taqwa.” ((QS. 3: 102). Kita diperintahkan untuk benar-benar bertaqwa. Taqwa merupakan sumber dari segala kebaikan.
4. Orang taqwa: diberi jalan keluar, diberi rizki yang tidak disangka-sangka, Allah mudahkan urusannya, dihapuskan dosa-dosanya, dan diberi pahala yang agung...
“Wa man yattaqilaaha yaj’al lahuu makhrojaa wa yarzuqhu min haisu laa yahtasib.. wa man yattaqillaaha yaj’al lahu min amrihi yusroo.. wa man yattaqillaaha yukaffir ‘anhu sayyi-aatihii wa yu’dhim lahuu ajroo..”
“Barangsiapa bertaqwa pada Allah, maka Allah memberikan jalan keluar kepadanya dan memberi rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Barangsiapa yang bertaqwa pada Allah, maka Allah jadikan urusannya menjadi mudah... barangsiapa yang bertaqwa pada Allah akan dihapuskan dosa2nya dan mendapatkan pahala yang agung” (QS. Ath-Thalaq: 2, 3, 4). Hmm, indahnya ...
5. Paling taqwa, paling mulia
“Inna akromakum ‘indallaahi atqookum..”
“Sesungguhnya orang yang paling mulia di sisi Allah adalah orang yang paling taqwa di antara kalian..” (QS. Al-Hujurat: 13)
6. Orang yang selalu bertaqwa adalah kekasih Allah
“Alaa inna auliyaa-allaaahi laa khoufun ‘alihim wa laa hum yahzanuun.. alladziina aamanuu wa kaanuu yattaquun..”
“Ingatlah, sesungguhnya wali-wali (kekasih) Allah itu tidak ada kekhawatiran pada mereka dan mereka juga tidak sedih hati.. yaitu orang-orang yang beriman dan selalu bertaqwa..: (Qs. Yunus: 62-63)
b. TAWAKAL
1. Allah cinta orang yang bertawakal
“Innallaha yuhibbul mutawakkiliin”
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakal.” (QS. 3: 159).
2. Allah mencukupi orang yang bertawakal
“Wa man yatawakal ‘alallaaha fahuwa hasbuh, inallaaha baalighu amrih..”
“Barangsiapa bertawakal pada Allah, maka Allah akan memberikan kecukupan padanya, sesungguhnya Allah lah yang akan melaksanakan urusan (yang dikehendaki)-Nya.” (QS. Ath-Thalaq: 3).
3. Hanya orang beriman yang bertawakal pada Allah
“wa ‘alallaahi falyatawakkalil mu’minuun”
“Dan hendaknya orang-orang beriman bertawakal pada Allah.”
4. Jika sudah bulat tekad, bertawakallah pada Allah
“fa idzaa ‘azamta fatawakkal ‘alallaah..”
“Jika kamu sudah berazzam/bertekad bulat, maka bertawakkallah pda Allah..” (QS. 3: 159)
c. MUJAHADAH
1. Barangsiapa sungguh-sungguh, sesungguhnya kesungguhannya itu adalah untuk dirinya sendiri
“wa man jaahada fa-innamaa yujaahidu linafsihi.”
“Barangsiapa bersungguh-sungguh, sesungguhnya kesungguhannya itu adalah untuk dirinya sendiri.” (QS Al-Ankabut [29]: 6)
2. Barangsiapa sungguh-sungguh di jalan-Nya, Allah beri petunjuk pada jalan-Nya
“Walladziina jaahaduu fiinaa, lanahdiyannahum subulanaa..”
“Dan orang-orang yang berjihad di jalan kami/bersungguh-sungguh dalam mencari keridhaan Kami, sungguh Kami beri petunjuk mereka pada jalan Kami.”
3. Berangkatlah, baik merasa ringan atau berat, dan berjihadlah dengan harta dan jiwamu
“infiruu khifaafaw-watsiqoolaw-wajaahiduu bi amwaalikum wa anfusikum fii sabiilillaah..”
“Berangkatlah, baik kamu merasa ringan atau berat, dan berjihadlah dengan harta dan jiwamu..” (QS. At-Taubah: 41)
4. Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan
“Inna ma’al ‘usri yusroo.”
“Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan.” Ayat ini mengusung kita untuk tidak menyerah dalam menghadapi kesulitan, karena Allah akan memberikan kemudahan setelahnya. maka, bersungguh-sungguhlah... semakin besar kesulitan maka makin besar kesungguhan... makin besar kesungguhan makin besar pahalanya. Insya Allah...
5. Ibadahlah dengan tekun
“Wadzkurisma Rabbika wa tabattal ilaihi tabtiilaa..”
“Sebutlah nama Rabbmu dan beribadahlah kepadanya dengan penuh ketekunan..” (QS. Al-Muzzammil: 8
Motto dari bahasa arab: Man jadda wajada... “Barangsiapa sungguh2, ia akan mendapatkan (yang ia inginkan/cita-citakan).”
d. SABAR
1. Allah bersama orang sabar
“Wallahu ma’as shoobiriin.”
“Dan Allah menyertai orang-orang yang sabar”. Ayat ini terdapat dalam Surat Al-Anfal ayat 66. Ayat ini menceritakan bahwa orang yang beriman yang sabar dapat mengalahkan musuh yang berjumlah dua kali lipat. Misalnya pasukan berjumlah 100 dapat mengalahkan 200 orang musuh, pasukan berjumlah 1000 dapat mengalahkan 2000 orang musuh... Hebatnya lagi, pada ayat sebelumnya (QS. Al-Anfal ayat 65) diceritakan bahwa orang iman yang sabar dapat mengalahkan musuh yang berjumlah 10 kali lipat: 20 orang dapat mengalahkan 200 musuh, 100 orang dapat mengalahkan 1000 musuh. Inilah hebatnya orang beriman yang bersabar. Allaahu Akbar!!
2. Allah cinta orang sabar
“Wallaahu yuhibbush-shoobiriin.”
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang sabar.” (QS. 3: 146)
3. Sabar adalah sebaik-baik perkara
“Wa laman shobaro wa ghofara inna dzaalika min ‘azmil umuur.”
“Sungguh berbahagialah orang yang sabar dan mau memaafkan karena perbuatan semacam itu termasuk perbuatan yang sangat utama.”
4. Sesungguhnya jika kita bisa sabar, itu karena Allah yang memberinya
“washbir wa maa shobruka illa billah.”
“Dan bersabarlah, dan tidaklah ada kesabaranmu itu kecuali dari Allah.” (QS. An-Nahl: 128)
5. Bagi orang sabar, disempurnakan pahalanya tanpa batas
“Innamaa yuwaffash-shoobiruuna ajrohum bighoiri hisaab.”
“Sesungguhnya hanya orang-orang bersabarlah yang dicukupkan pahalanya tanpa batas.”
6. Bersabarlah dan kuatkanlah kesabaranmu
“Yaa ayyuhal-ladziina aamanushbiruu washoobiruu..”
“Wahai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu..” (QS. Ali-Imron: 200)
7. Sifat yang baik itu hanya diberikan pada orang sabar dan yang punya keberuntungan besar
“Wa maa yulaqoohaa illalladziina shobaruu wa maa yulaqoohaa illaa dzuu hadz-dzin ‘adziim...
e. BERBUAT BAIK
1. Berlombalah dalam berbuat baik
“Fastabiqul khoiroot.. “
“Berlomba-lombalah dalam berbuat baik..” (QS. Al-Baqarah: 148 atau QS. Al-Maidah: 51). Ayat ini hebat sekali. Kita dihasung untuk menjadi orang pertama/terdepan yang berbuat baik. Contoh konkretnya adalah sahabat Abu Bakar radhiyallaahu ‘anhu. Dalam perang Tabuk, beliau menjadi orang pertama yang mensedekahkan hartanya untuk keperluan perang ini. Tidak tanggung-tanggung! Bahkan seluruh hartanya diserahkan kepada Rasulullah untuk infak fii sabilillaah..
2. Kebaikan menghapus/melenyapkan keburukan
“..innal hasanaati yudz-hibnas-sayyi-aat..”
“Sesungguhnya perbuatan baik itu dapat menghapus perbuatan buruk.”. Ayat ini terdapat dalam QS. Hud ayat 114. Sebelum ayat ini, ada perintah untuk mendirikan shalat di dua tepi siang (pagi dan sore) dan pada permulaan malam. Maksudnya ketika berbuat baik, kita juga harus mendirikan sholat. Jangan hanya berbuat baik tapi tidak sholat, meninggalkan beberapa sholat (wajib), atau bahkan tidak sholat sama sekali.. Astaghfirullah, kita harus segera taubat!
3. Balaslah kejahatan dengan kebaikan
“..wayadro-uuna bil hasanaatis-sayyi-aat..”
“Dan balaslah kejahatan itu dengan kebaikan..” Ayat ini terdapat dalam QS. Ar-Ra’du ayat 22. Ayat ini mengusung kita untuk membalas keburukan/kejahatan/kedholiman orang lain dengan kebaikan. Ini merupakan akhlak para Nabi, misalnya Nabi Yusuf yang membalas saudara2nya (yang telah memasukkan ke dalam sumur) dengan kebaikan yang banyak dan tanpa celaan sedikitpun. Hal ini juga merupakan salah satu bentuk dakwah. Ayat ini merupakan satu rangkaian dengan dua ayat sebelumnya (Qs. Ar-Ra’du : 20 dan 21) yang menjelaskan ciri-ciri ulul albab (orang yang dapat mengambil pelajaran).
4. Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang yang berbuat baik
“Innallaaha laa yudlii’u ajrol muhsiniin.”
Ayat ini ada di banyak tempat dalam al-Qur’an, salah satunya di Surat At-Taubah ayat 120. Sebenarnya kalau kita menggali lebih jauh tentang arti “muhsiniin=orang yang berbuat baik”, maka tidak cukup hanya “berbuat baik” saja. Tapi, kebaikan itu dilaksanakan dengan “ihsan-merasakan pengawasan Allah, profesional”. Ihsan berarti beribadah seolah-olah kita melihat Allah, atau jika tidak bisa maka kita merasa bahwa Allah melihat kita. Ihsan dalam arti profesional, maksudnya dilakukan dengan sebaik2nya, tekun bekerja, efektif, efisien, memuaskan, dan sejenisnya.
5. Jika berbuat baik, sesungguhnya itu untuk dirimu sendiri
“In ahsantum ahsantum li-anfusikum, wa ina as’tum falaha..”
“Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik bagi dirimu sendiri, dan jika kamu berbuat jahat, maka kejahatan itu untuk dirimu sendiri...” (QS. Al-Isra': 7)
6. Balasan kebaikan adalah kebaikan
“Hal jazaa-ul ihsaani illa ihsaan..”
“Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan pula...” (QS. Ar-Rahman: 60)
7. Bagi yang berbuat baik, surga untuknya
“Lilladziina ahsanul husnaa wa ziyaadah..”
“Bagi orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik dan tambahannya...” (QS. Yunus: 26). Pahala yang terbaik surga, tambahannya kenikmatan tertinggi di Jannah melihat Allah. Semoga kita mendapatkannya. Aamiin...
f. TAUBAT
1. Taubatlah agar beruntung/bahagia
“wa tuubuu ilallaahi jamii’an ayyuhal mu’minuuna la’allakum tuflihuun.”
“Dan bertaubatlah kamu sekalian, wahai orang-orang yang beriman agar kamu beruntung.” Ayat ini terdapat dalam Surat An-Nuur ayat 24. Ayat ini menceritakan tentang perintah untuk menahan/ menundukkan pandangan dan menutup aurat bagi wanita-wanita yang beriman. Barangsiapa menundukkan pandangan karena Allah maka Allah berikan cahaya pada hatinya sehingga ia bisa melihat kebenaran yang tidak bisa dilihat orang lain. Sedangkan hukum menutup aurat itu adalah wajib sebagaimana kewajiban shalat. Jadi, bagi para muslimah yang belum berjilbab/berkerudung dengan sempurna, mari bertaubat pada Allah... Semoga kita menjadi hamba2-Nya yang beruntung dan bahagia dunia akhirat. Aamiin.
2. Taubatlah dengan sebenar-benar taubat
“Yaa ayyuhal-ladziina aamanuu tuubuu ilallaahi taubatan nashuuhaa...”
“Wahai orang-orang yang beriman, taubatlah pada Allah dengan sebenar-benar taubat, taubat nasuha ...
”Ayat ini terdapat dalam Surat At-Tahrim ayat 8. Keuntungan yang diperoleh bagi orang yang taubat dan diterima taubatnya oleh Allah adalah dihapuskan kesalahan-kesalahannya dan dimasukkan dalam jannah yang penuh kenikmatan. Agar taubat kita diterima maka bertaubatlah dengan taubat yang sesungguhnya...
Wallahu a'lam bish-shawabi
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

sumber : rangkuman media da’wah agama Islam, kajian ta’lim mingguan
Catatan: mohon koreksi tulisan maupun penulisannya jika tidak sempuna.
*** semoga bermanfaat...














Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Bahasa Daerah,Ngapak Logat Banyumasan

Bahasa Ngapak Dialek Banyumasan . Jawa Tengah memiliki banyak ragam adat, budaya, maupun kesenian yang khas, termasuk tata bahasa yang digun...