Bekerja tanpa pamrih
Manusia, ternyata
memiliki kelebihan, yakni selain bekerja dan berkarya, bersedia menolong dan
mengulurkan tangan, melewati kelompok keluarga, kenalan atau komunitasnya, mereka
siap menolong orang tidak dikenal, dari etnis atau bangsa lain tanpa pamrih dan
tanpa meminta imbalan.
Tentu saja di balik
tindakan tanpa pamrih itu, selalu muncul pertanyaan, apakah memang betul-betul
tindakannya tidak mengharap imbalan?
Apakah dalam dunia yang sudah sangat
materialistik, dimana segala sesuatu diukur dengan uang dan imbalan, sikap
tanpa pamrih dan sukarela masih dapat eksis? Keuntungan apa yang dapat
diperoleh dengan sikap semacam itu? Rangkaian pertanyaan semacam itu, terkadang
terlontar dari orang yang memang ingin tahu benarkah?
Lebih lanjut selama
beberapa dekade ini menunjukan, sikap tanpa pamrih pada manusia, adalah produk
evolusi. Baik itu evolusi genetis maupun evolusi kebudayaan. Keduanya berkaitan
amat erat, karena jika evolusi terjadi hanya di satu sektor saja, pola tindakan
tanpa pamrih manusia seperti saat ini, diduga tidak akan berkembang. Boleh
dikatakan, paguyuban persaudaraan manusia merupakan anomali. Sebab,
paguyubannya berbasis pemisahan yang amat rinci, antara pekerjaan dan kerjasama
diantara individu yang tidak memiliki hubungan kekerabatan.
Bekerja harus tanpa
pamrih, itu berlaku untuk segala pekerjaan pengabdian tanpa syarat adalah yang
terbaik, hal itu terbukti oleh beliau pribadi yang memang benar-benar ingin
membuktikan berkarya nyata untuk masyarakat.
graha prima, 23 Desember 2018
PAPURGRA Perumahan Graha Prima